Postingan

Anak Cerdas

Copas http://www.pendidikankarakter.com/9-ciri-anak-cerdas-yang-wajib-diketahui-orangtua/ Setiap orangtua selalu ingin mempunyai anak yang cerdas. Banyak orangtua melakukan berbagai macam usaha demi membuat anaknya menjadi lebih cerdas. Pada dasarnya perkembangan intelektual atau kognitif adalah aspek perkembangan pikiran. Bagian ini berperan penting terhadap pembentukan mental, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, bahasa, dan ingatan seorang anak. Perkembangan intelektual inilah yang kerap kali dihubungkan dengan kecerdasan anak. Biasanya seorang anak baru bisa dikatakan cerdas ketika mereka telah memasuki usia sekolah. Meskipun demikian, ada beberapa ciri yang dapat anda ketahui apakah anak anda termasuk anak yang cerdas. Berikut ini adalah ciri-ciri anak cerdas yang wajib diketahui oleh setiap orangtua. 1. Sangat aktif Anak aktif berbeda dengan anak hiperaktif. Jika dilihat dari aktifitasnya, sekilas memang terlihat hampir sama. Tetapi jika diperhatikan lebih dalam

Lomba Mewarnai K3s Paud Kecamatan Buleleng

Gambar
Kita kemarin sudah pulih beberapa hasil gambar yang telah di warnai oleh siswa - siswi Saiwa Dharma Singaraja, dan kemudian kita kirim ke tingkat kecamatan, alhasil dari gambar yang kami kirim, ada nama siswa kita yang mendapat juara harapan 2 di kategori kelompok A yaitu khryin.. Selamat khyrin... selamat juga yang dapat juara di tingkat sekolah, mudah-mudahan selanjutnya bisa lebih baik..

Upacara dalam rangka Hari Pahlawan

Gambar
Selamat pagi teman - teman, siapa yang ingat 10 November itu hari Apa ? Hari Sabtu??? Bukan itu maksudnya ya,, jadi pada tanggal 10 November itu, kita memperingati hari pahlawan, jadi stiap tanggal tersebut kita mengenang jasa para pahlawan, salah satu caranya adalah dengan cara mengikuti upacara bendera. Nah anak - anak Saiwa Dharma School Singaraja sedang melakukan upacara bendera niih, kita lihat ekspresi mereka yuk..

copas (http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/efek+buruk+selalu+menuruti+kemauan+anak)

Efek Buruk Selalu Menuruti Kemauan Anak      Memang, jika berada dalam situasi saat anak ngambek, seringkali orang tua terpaksa menuruti keinginan untuk menghindari konflik lebih besar. Terutama jika sedang ada di luar rumah, misalnya mal.      Tapi, tahukah Ma, jika selalu menuruti kemauan anak bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja dan keras kepala. Ingin mengubah kebiasaan ini? Cobalah lakukan 3 hal berikut untuk mendisplinkan anak, dan agar Anda tidak selalu menuruti kemauan anak: 1. Tenang dan tegas Menghadapi anak-anak yang menangis atau marah, Anda harus tetap tenang. Anak-anak sangat fokus pada ekspresi wajah, nada suara dan bahasa tubuh Anda. Jika mereka marah atau khawatir, mereka hampir tidak mendengar kata-kata Anda. Jangan berteriak atau membentaknya, karena mereka berhenti untuk mendengarkan dan tidak merasa takut. Jadi, Anda harus tenang dan tegas. Tatap matanya, tunjukkan kalau Anda tidak menyukainya. Mintalah padanya dengan baik, untuk berhenti melak

Waspada

(Copas Balipost.com) http://www.balipost.com/news/2018/10/28/59788/Dipergoki,Pelaku-Babak-Belur-Dihajar...html Nyaris menjadi korban adalah Ni Luh Putu Sayang Eka Yanti (6,5), putri pasangan dari Ni Luh Sepi Aryaningsih dengan I Made Laba. Pelaku yang diketahui bernama Kursiya asal Cirebon, dihajar warga hingga babak belur sebelum diserahkan ke Polisi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dilapangan, kejadiannya sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, korban berada di warung milik orang tuanya. Saat kejadian, bapaknya tiduran sambil bermaian HP. Sedangkan korban tiduran di sebalah utara, hanya dihalangi galon air mineral.  Tiba-tiba didengar korban menangis. Ayah korban langsung bangun dan menengok korban. Saat itu korban dilihat sedang digendong seorang laki-laki yang tidak dikenal hendak dibawa lari. Made Laba langsung berteriak minta tolong kepada warga. Setelah berhasil mendapatkan anaknya, pelaku langsung dikejar dan ditangkap warga, selanjutnya dihajar hingga babak belur.
Tenang, ada 5 tips cerdas yang bisa dilakukan untuk membiasakan si Kecil mandiri dan tidak ditunggui lagi: Mulai Secara Perlahan dan Konsisten Beberapa orang tua nekat meninggalkan anak-anak di hari pertama sekolah, tanpa si Kecil mengetahui bahwa ibunya sudah tidak menungguinya di sekolah. Sebenarnya hal seperti ini lah yang menambah drama di sekolah, saat di hari pertama si Kecil masih belum terlalu percaya diri untuk belajar sendiri, namun orang tua justru meninggalkannya. Supaya anak belajar mandiri, mulai perlahan saja. Jika diperlukan, susun rencana dan tahapan. Kapan anak harus ditunggu, dan kapan sudah bisa ditinggal. Minggu pertama Anda boleh menunggui anak dari dekat, sehingga si Kecil bisa melihat dengan jelas bahwa ada orang tuanya di dekatnya. Hal ini akan membuat si Kecil merasa lebih nyaman, sehingga di kelas ia akan lebih berani, dan menunjukkan bahwa ia mampu menyelesaikan pelajaran bahkan maju ke depan kelas. Minggu kedua Jika si Kecil sudah mula